Tips

Apa Itu Interaksi Sosial? Syarat, Faktor dan Bentuknya

Interaksi sosial adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Sejak lahir, setiap individu sudah terlibat dalam berbagai bentuk interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Tanpa adanya interaksi sosial, seseorang akan kesulitan untuk bertahan hidup serta menjalin hubungan dengan orang lain. Lalu, apa sebenarnya interaksi sosial itu? Apa saja syarat, faktor, dan bentuknya? Simak pembahasannya berikut ini.

Apa Itu Interaksi Sosial? Syarat, Faktor & Bentuknya

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan proses di mana individu atau kelompok saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat. Hubungan ini dapat terjadi dalam bentuk komunikasi verbal maupun nonverbal.

Interaksi sosial berperan dalam pembentukan struktur sosial dan budaya dalam masyarakat. Tanpa adanya interaksi, individu tidak akan memahami nilai, norma, serta kebiasaan yang berlaku di lingkungannya.

Menurut Gillin & Gillin, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang bersifat dinamis dan melibatkan individu serta kelompok. Sementara itu, Soerjono Soekanto mendefinisikan interaksi sosial sebagai proses sosial yang terjadi ketika individu atau kelompok saling memberikan pengaruh.

Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

sosial

Interaksi sosial tidak terjadi begitu saja. Agar interaksi sosial bisa berlangsung, harus ada dua syarat utama yang terpenuhi, yaitu:

1. Kontak Sosial

Kontak sosial adalah titik awal dalam suatu interaksi. Kata “kontak” berasal dari bahasa Latin con yang berarti “bersama-sama” dan tangere yang berarti “menyentuh”. Namun, kontak sosial tidak selalu berupa sentuhan fisik, melainkan juga bisa terjadi melalui media lain, seperti telepon atau internet.

Jenis kontak sosial meliputi:

  • Kontak primer: Terjadi secara langsung, seperti percakapan tatap muka.
  • Kontak sekunder: Memerlukan perantara, seperti komunikasi melalui telepon.
  • Kontak tersier: Terjadi secara tidak langsung, seperti mendengar informasi tentang seseorang dari media.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain. Terdapat lima unsur utama dalam komunikasi, yaitu:

  • Komunikator: Orang yang mengirimkan pesan.
  • Pesan: Informasi yang ingin disampaikan.
  • Media: Sarana komunikasi, seperti tulisan atau suara.
  • Komunikan: Orang yang menerima pesan.
  • Umpan balik: Respons yang diberikan oleh penerima pesan.

Komunikasi yang efektif memungkinkan interaksi sosial berjalan dengan baik dan menciptakan hubungan yang harmonis dalam masyarakat.

Faktor – Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial

Faktor - Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial

Beberapa faktor yang berperan dalam terbentuknya interaksi sosial meliputi:

1. Imitasi

Imitasi adalah proses meniru perilaku, sikap, atau kebiasaan orang lain. Hal ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada anak-anak yang belajar dari orang-orang di sekitarnya.

2. Sugesti

Sugesti adalah pengaruh yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga orang tersebut menerima pemikiran atau tindakan tanpa melakukan analisis lebih lanjut. Contohnya adalah iklan yang mendorong seseorang untuk membeli suatu produk.

3. Identifikasi

Identifikasi merupakan proses ketika seseorang menyesuaikan dirinya dengan orang lain yang dikaguminya. Proses ini lebih mendalam dibandingkan imitasi karena melibatkan perasaan dan keinginan untuk menyerupai sosok tertentu.

4. Simpati

Simpati adalah perasaan tertarik terhadap orang lain yang diiringi dengan keinginan untuk memahami dan membantu. Seseorang yang memiliki rasa simpati cenderung lebih mudah menjalin hubungan baik dengan orang lain.

5. Empati

Empati adalah kemampuan memahami dan merasakan kondisi emosional orang lain seolah-olah merasakannya sendiri. Berbeda dengan simpati, empati memungkinkan seseorang untuk benar-benar memahami perasaan orang lain.

6. Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri atau lingkungan sekitar yang mendorong seseorang untuk melakukan interaksi sosial. Motivasi ini bisa bersifat positif, seperti keinginan untuk belajar, atau negatif, seperti tekanan sosial.

Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat dikategorikan menjadi dua bentuk utama, yaitu interaksi sosial asosiatif (yang mempererat hubungan sosial) dan interaksi sosial disosiatif (yang dapat menimbulkan perpecahan).

Interaksi Sosial Asosiatif (Membangun Kesatuan)

Interaksi sosial dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.

1. Interaksi Sosial Asosiatif (Mempererat Hubungan Sosial)

Bentuk interaksi ini bertujuan untuk menciptakan keharmonisan dalam masyarakat. Jenisnya meliputi:

  • Kerja sama: Dua pihak atau lebih bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama, seperti gotong royong.
  • Akomodasi: Upaya penyelesaian konflik tanpa menghilangkan identitas masing-masing, misalnya musyawarah.
  • Asimilasi: Penyatuan dua budaya yang berbeda hingga menghasilkan budaya baru.
  • Akulturasi: Masuknya unsur budaya asing tanpa menghilangkan budaya asli, seperti pengaruh arsitektur kolonial dalam bangunan di Indonesia.

2. Interaksi Sosial Disosiatif (Berpotensi Menimbulkan Konflik)

Bentuk interaksi ini dapat menyebabkan perpecahan jika tidak dikelola dengan baik. Jenisnya meliputi:

  • Persaingan: Individu atau kelompok bersaing untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Kontravensi: Bentuk interaksi yang berada di antara persaingan dan konflik, misalnya perbedaan pendapat.
  • Konflik: Terjadinya pertentangan antara individu atau kelompok yang bisa berujung pada ketegangan sosial.

 

Bentuk interaksi sosial dapat bersifat asosiatif, yang memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat, maupun disosiatif, yang dapat menimbulkan perpecahan jika tidak dikelola dengan baik. Interaksi yang positif, seperti kerja sama dan akomodasi, perlu dikembangkan agar kehidupan sosial tetap harmonis.

Sebaliknya, bentuk interaksi disosiatif seperti persaingan dan konflik harus disikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan perpecahan yang merugikan. Dengan memahami bentuk-bentuk interaksi sosial ini, individu dan kelompok dapat berperan dalam menciptakan lingkungan sosial yang lebih seimbang dan produktif.

Interaksi sosial adalah fondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat yang memungkinkan individu dan kelompok berkomunikasi serta membangun hubungan sosial yang sehat. Dengan memahami syarat, faktor, dan bentuk interaksi sosial, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati.

Sebagai bagian dari masyarakat yang dinamis, penting bagi kita untuk selalu menjaga komunikasi yang baik, menghormati perbedaan, serta membangun kebersamaan demi menciptakan lingkungan sosial yang harmonis. Prinsip-prinsip ini juga diterapkan di MAN Insan Cendekia OKI, di mana para siswa dididik untuk berinteraksi secara positif, menjunjung tinggi nilai-nilai sosial, dan menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, melalui interaksi sosial yang baik, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, toleran, dan maju.